BTPN Syariah Bangun Tempat Wudu dan MCK Masjid Al Ikhlas Tawangsari Losari Melalui Program Tepat Peduli

BTPN Syariah Bangun Tempat Wudu dan MCK Masjid Al Ikhlas Tawangsari Losari Melalui Program Tepat Peduli

CIREBON-Filosofi bisnis Do Good Do Well yang dijalankan BTPN Syariah sejak didirikan, tetap dilakukan secara berkelanjutan. Kali ini tekad tersebut dijalankan melalui kegiatan Tepat Peduli yang dilakukan di 1000 titik di wilayah BTPN Syariah beroperasi.  Kegiatan yang digulirkan dalam bentuk pemberian bantuan infrastruktur fisik atau non fisik dan disesuaikan dengan kebutuhan nasabah dan masyarakat sekitar nasabah ini, telah dilaksanakan sejak penghujung 2019 lalu.

Tepat Peduli yang dilakukan dari Aceh hingga Kupang, Kalimantan dan Sulawesi ini, menggandeng mitra strategis non profit yang bergerak di bidang pendidikan, lingkungan, dan penyediaan sarana serta prasarana fisik, seperti seperti LAKPESDAM NU, Human Initiative, PT Waste4change Alam Indonesia, Yayasan WWF Indonesia, Yayasan Dompet Dhuafa, Yayasan Kemandirian dan Ketahanan Bangsa, Fatayat Nahdlatul Ulama dan Pimpinan Pusat Aisiyah. Dimana program-program yang telah terlaksana antara lain renovasi sekolah, pembuatan sarana hidroponik, pembuatan fasilitas MCK dan program infrastruktur sosial lainnya, merupakan rekomendasi dari para leader BTPN Syariah di masing-masing wilayah, yang tentunya melibatkan komunitas nasabah dan masyarakat sekitar nasabah. Dengan demikian, nasabah dan masyarakat sekitar nasabah, dapat menerima dampak nyata dari adanya program ini.

Seperti di Dusun 4 Desa Tawangsari, melalui kerjasama dengan Dompet Dhuafa, BTPN Syariah membangun tempat berwudu dan fasilitas MCK di Masjid Al Ikhlas agar sekitar 600 warga setempat dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. Pembangunan tempat berwudu dan MCK ini diwujudkan karena kondisi sebelumnya yang hanya ada satu lokasi, serba terbatas dan sempit sehingga menimbulkan antrian yang cukup panjang ketika sudah mulai waktu salat.

Abdul Muin, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Al Ikhlas mengaku bersyukur dan senang karena sekarang para warga dan jamaah bisa beribadah lebih nyaman. Menurut Muin, Sekarang tidak lagi ditemukan antrian yang panjang kalau sudah mulai waktu salat dan warga pun ikut menikmati dengan adanya tambahan fasilitas MCK juga, karena di dusun ini memang terdapat bor air yang dalam dan airnya cukup deras sehingga sayang apabila tidak dibuatkan lagi tempat berwudu dan MCK.

“Alhamdulillah, saya senang dan bersyukur sekarang para warga dan jamaah bisa beribadah lebih nyaman,” kata Muin.

Hambali, selaku penanggung jawab pelaksana harian dari Dompet Dhuafa menjelaskan, kerjasama yang baik dengan BTPN Syariah dengan Dompet Dhuafa ini sejalan dengan fokus dari Dompet Dhuafa dalam menjalankan amanah untuk menyebarluaskan kampanye bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Hambali bersyukur kini warga Dusun 4 Desa Tawangsari bisa bersuci dengan bersih dan nyaman. 

Dede Muni’ah selaku Business Coach Area Kota dan Kabupaten Cirebon mengatakan, Ini adalah wujud dari tekad kami sebagai bank yang fokus memberdayakan masyarakat prasejahtera untuk memberikan manfaat bagi sesama, sesuai dengan prinsip syariah Rahmatan lil Alamiin.

Melalui program Tepat Peduli BTPN Syariah di Dusun 4 Desa Tawangsari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon ini  bisa terlaksana karena kolaborasi yang baik dari BTPN Syariah dan Dompet Dhuafa, nasabah kami tercinta, komunitas masyarakat di sekitarnya, Pemerintah Kecamatan Losari, Cirebon dan seluruh #bankirpemberdaya yang turut menggerakan kegiatan ini, kata Dede Muni’ah.  “Bagi kami turut mewujudkan semua niat baik warga Dusun 4 Desa Tawangsari untuk memiliki sarana berwudu yang memadai dengan cara yang tepat, adalah upaya kami untuk terus memberikan sumbangsih kembali kepada masyarakat yang telah mendukung BTPN Syariah selama ini,” tuturnya.

Tentang BTPN Syariah

Dibentuk melalui proses konversi PT Bank Sahabat Purba Danarta dan spin off Unit Usaha Syariah BTPN pada 14 Juli 2014, BTPN Syariah menjadi Bank Umum Syariah ke 12 di Indonesia.

Satu-satunya bank di Indonesia yang memfokuskan diri melayani keluarga prasejahtera produktif yang memiliki potensi target market lebih dari 40 juta jiwa, yang biasa disebut \'unbankable\', karena tidak memilki catatan keuangan dan dokumentasi legal. BTPN Syariah melihat hal ini sebagai tantangan sekaligus peluang. Oleh karena itu BTPN Syariah membangun sarana dan prasarana yang sangat berbeda dengan perbankan pada umumnya untuk memastikan produk dan layanan efektif serta efisien melayani segmen tersebut.

Dengan hanya memiliki 25 cabang di seluruh Indonesia, 41 Kantor Fungsional Operasional, namun bank memiliki hampir 12.000 karyawan yang menjemput bola di hampir 70% total kecamatan di Indonesia, yang secara langsung melakukan program pemberdayaan keluarga prasejahtera produktif di sentra-sentra nasabah dengan mengajarkan 4 perilaku unggul pemberdayaan yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS), oleh karyawan yang biasa disebut Melati Putih Bangsa sebagian besar lulusan SMA terlatih dengan jabatan sebagai Community Officer Bank.

Sebagai Bank yang juga menghimpun dana, saat ini, terdapat sekitar 20.000 nasabah sejahtera yang menyimpan dana di BTPN Syariah dan dilayani oleh personal banker profesional, dimana, hampir 100% dana yang ditempatkan disalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif yang mencapai 3.8 juta nasabah aktif (total penerima pembiayaan sejak 2010 telah mencapai lebih dari 5 juta dengan akumulasi pencairan mencapai sebesar lebih dari Rp 40 triliun)

Perubahan dampak sosial nasabah juga diukur setiap tahunnya, diantaranya probabilitas kembali ke garis prasejahtera, penurunan persentase anak bersekolah, peningkatan kemampuan mencicil pembiayaan dan menabung. Ini menunjukan peningkatan pendapatan keluarga. Metode dan alat survei yang dipilih merupakan alat yang berlaku internasional dan memiliki kredibilitas yang baik, tapi tetap mudah dalam pengimplementasiannya yaitu PPI (Poverty Probability Index) dari IPA (Inovative for Poverty Action).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: